Minggu, 17 Mei 2015

BAB 1
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
        
             Ekonomi suatu bangsa sangat berpengaruh dalam kesejahteraan negara tersebut. Kita dapat mengukur kesejahteraan suatu bangsa itu hanya dengan melihat perekonomian negara tersebut. Kita juga dapat melihat apakah negara tersebut merupakan negara yang berkembang atau tidak. Pada dasarnya perokonomian suatu negara mewakilkan kesejahteraan dan kemakmuran dan para praktisi ekonomi selalu melihat perkembangan suatu negara hanya dari perekonomian negara tersebut. Ekonomi suatu bangsa merupakan suatu yang sangat vital dan sangat bermasalah apabila suatu negara tidak bisa menyeimbangkan ekonomi yang berada di negara tersebut. Dampak yang diakibatkan ekonomi bisa menghancurkan serta menyebar dan sangat berpengaruh bagi perekonomian dunia.
             Inflasi merupakan salah satu fenomena ekonomi yang sering dialami suatu negara, khususnya Indonesia. Inflasi adalah penyakit ekonomi yang tak bisa diabaikan, karena dampak yang ditimbulkan sangat luas dan berakibat fatal. Oleh karena itu inflasi selalu dijadikan sebagai target pemerintah untuk bisa menstabilkan inflasi, karena dampak yang ditimbulkan pada perekonomian bisa berakibat seperti ketidakstabilan, pertumbuhan ekonomi yang lambat serta pengangguran yang tinggi.
              Peran Bank Sentral dalam suatu negaralah yang merupakan kunci dalam menstabilkan ekonomi. Indonesia pernah mengalami kemerosotan ekonomi moneter pada tahun 1997-1998  ketika itu merupakan masa yang sangat sulit dihadapi negara Indonesia karena ketidakstabilan dan pengangguran terus meningkat tajam dan pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. Peran bank Indonesia sebagai bank sentral lah yang dapat membalikkan perekonomian Indonesia serta membalikkan keadaan seperti sebelum krisis ekonomi.





B. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana peranan Bank Indonesia dalam memelihara stabilitas keuangan Indonesia?
  2. Bagaimana status dan kedudukan Bank Indonesia?
  3. Bagaimana cara Bank Indonesia dalam memelihara kestabilan nilai rupiah dan inflasi?
 C. Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui peranan Bank Indonesia dalam memelihara stabilitas keuangan Indonesia.
  2. Mengetahui status dan kedudukan Bank Indonesia.
  3. Mengetahui cara Bank Indonesia dalam memelihara kestabilan nilai rupiah dan inflasi.



BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank Indonesia
           Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999: 
BI merupakan Lembaga negara yang independen, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lainnya, kecuali untuk hal-hal yang secara tegaas diatur dalam UU tersebut.

B. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
          Tujuan BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan tersebut BI mempunyai beberapa tugas utama, yaitu:
  1. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
  2. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
 C. Pengertian Inflasi
           Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus selama waktu tertentu . Menurut para pakar beberapa pengertian mengenai inflasi:

1.  Menurut Nopirin (1987:25)
Inflasi merupakan proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus selama peride tertentu.
2.    Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998: 578-603)
            Inflasi dinyatakan sebagai kenaikan harga secara umum. Jadi tingkat inflasi adalah tingkat perubahan harga secara umum
   Inflasi adalah kenaikkan harga-harga barang yang bersifat umum dan terjadi secara terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain.

D. Jenis-Jenis Inflasi
  1.  Berdasarkan keparahannya, inflasi dibagi menjadi 4, yaitu:
  2.  Berdasarkan penyebabnya,  inflasi dibagi menjadi 2, yaitu:
E. Dampak Inflasi
  1. Dampak inflasi pada perekonomian
  2. Dampak inflasi terhadap individu dan masyarakat 

BAB 3
PEMBAHASAN

 A. Inflasi di Indonesia
        Inflasi Indonesia lebih tinggi dibanding negara-negara berkembang lain.Berikut adalah data perkembangan inflasi di Indonesia dari tahun 2014 - 2015


Bulan Tahun
Tingkat Inflasi
April 2015
6.79 %
Maret 2015
6.38 %
Februari 2015
6.29 %
Januari 2015
6.96 %
Desember 2014
8.36 %
Nopember 2014
6.23 %
Oktober 2014
4.83 %
September 2014
4.53 %
Agustus 2014
3.99 %
Juli 2014
4.53 %
Juni 2014
6.70 %
Mei 2014
7.32 %
April 2014
7.25 %
Maret 2014
7.32 %
Februari 2014
7.75 %
Januari 2014
8.22 %
    sumber: http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx

B. Peranan Bank Indonesia dalam Mengendalikan Inflasi
        Dalam menyikapi inflasi agar tidak berkepanjangan dan tidak berpengaruh yang besar terhadap kondisi perekonomian Indonesia, maka Bank Indonesia melakukan kebijakan Moneter
Kebijakan Moneter.
     Kebijakan moneter adalah kebijakan yang ditetapkan dan dilaksanakan Bank Indonesia (Bank Sentral) untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah yang dilakukan dengan cara mengendalikan dan mengatur jumlah uang yang beredar.
Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain:
a. Operasi Pasar Terbuka
     Digunakan untuk menambah atu mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara pemerintah dalam hal ini adalah bank sentral ikut serta dalam jual beli surat berharga. Kalau pemerintah ingin menambah jumlah uang yang beredar, maka ia membeli surat berharga di paar modal. Sedangkan kalau pemerintah bermaksud mengurangi jumlah uang yang beredar, maka ia menjual surat berharga.

b. Kebijakan Tingkat Diskonto
    Bank sentral menentukan tingkat atau suku bunga kredit terhadap dana yang dipinjam oleh bank-bank umum dari bank sentral. Kemudian bank umum dalam memberikan kredit kepada nasabah harus memungut bunga pinjaman pula. Supaya bank umum tidak menderita rugi maka ia harus memungut bunga dengan suku bunga yang lebih tinggi daripada suku bunga yang dikenakan oleh bank sentral terhadap bank umum.

c. Giro Wajib Minimum




BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan 
       Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara umum dan terus-menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas kepada (atau mengakibatkan kenaikan) sebagian besar dari harga barang-barang lain. Jenis-jenis inflasi dibagi Menurut keparahannya dan berdasarkan Asalnya.

B.Saran
       Sebiaknya pemerintah lebih lagi memperhatikan berbagai masalah yang timbul di dunia perekonomian dan bergerak cepat dalam mengatasinya, agar masyarakat tidak resah akan dampak yang dirasakan mereka dari masalah perekonomian tersebut.






DAFTAR PUSTAKA


http://liialestari.blogspot.com/2013/06/makalah-pengantar-makro-inflasi-dan.html
http://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/bi-dan-inflasi/Contents/Pengendalian.aspx
http://www.bi.go.id/id/perbankan/ssk/peran-bi/peran/Contents/Default.aspx